Salaam.
selamat sore kawan kawan, ketemu lagi nih sama tulisan anak sholeh *eeeaa haha, sore ini gue mau ngepost lagi nih. Yaah berkaitan dengan judul pasti nya. Gini, pasti kawan kawan nanya, kenapa sih gue bikin judul benang merah paham monoteisme? Untuk kawan kawan ketahui, postingan kali ini berkaitan sama postingan gue yang lalu. okeeh, tanpa mukaddimah langsung aja lah ya.
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah ar-Rahmân dengan nama apapun kamu seru Dia, pada-Nya nama nama yang indah"
(QS 17:110)
The Tao that can be told of is not the Absolute Tao. The Names that can be given are not absolute Names.
(Lao-tze)
Dalam Filsafat perennial, berbeda dari filsafat rasionalisme murni,kepercayaan,pengetahuan, dan kecintaan terhadap Tuhan merupakan fondasi bagi pengembangan epistemologinya. Bermula dari komitmen imani untuk menjawab sapaan kasih Tuhan, filsafat perennial melangkah pada tahapan praktis untuk melayani manusia sebagai sesama hamba Tuhan. Jadi, benih iman yang telah tertanam pada setiap Qalbu agar tumbuh subur, maka diperlukan siraman berupa pengetahuan,suasana yang memungkinkan untuk merasakan keintiman dengan Tuhan (dzikir dan doa) dan juga interaksi sosial.
Ada beberapa persoalan fundamental yang muncul dan menggelitik pikiran kita. Seberapa jauh sih manusia bisa mengenal Tuhan secara benar? Atau, bisakah Tuhan Yang Absolute itu dikenali oleh manusia yang relatif serba terbatas ini? Apakah karna adanya banyak nama Tuhan berarti secara ontologis juga terdapat banyak Tuhan? Apakah ada kesamaan antara Tuhanbyang di puja oleh orang Yahudi, Nasrani, Islam,dan pemeluk agama lain? Demikianlah beberapa ppertanyaan yang bisa di perpanjang lagi.
To be continue...
selamat sore kawan kawan, ketemu lagi nih sama tulisan anak sholeh *eeeaa haha, sore ini gue mau ngepost lagi nih. Yaah berkaitan dengan judul pasti nya. Gini, pasti kawan kawan nanya, kenapa sih gue bikin judul benang merah paham monoteisme? Untuk kawan kawan ketahui, postingan kali ini berkaitan sama postingan gue yang lalu. okeeh, tanpa mukaddimah langsung aja lah ya.
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah ar-Rahmân dengan nama apapun kamu seru Dia, pada-Nya nama nama yang indah"
(QS 17:110)
The Tao that can be told of is not the Absolute Tao. The Names that can be given are not absolute Names.
(Lao-tze)
Dalam Filsafat perennial, berbeda dari filsafat rasionalisme murni,kepercayaan,pengetahuan, dan kecintaan terhadap Tuhan merupakan fondasi bagi pengembangan epistemologinya. Bermula dari komitmen imani untuk menjawab sapaan kasih Tuhan, filsafat perennial melangkah pada tahapan praktis untuk melayani manusia sebagai sesama hamba Tuhan. Jadi, benih iman yang telah tertanam pada setiap Qalbu agar tumbuh subur, maka diperlukan siraman berupa pengetahuan,suasana yang memungkinkan untuk merasakan keintiman dengan Tuhan (dzikir dan doa) dan juga interaksi sosial.
Ada beberapa persoalan fundamental yang muncul dan menggelitik pikiran kita. Seberapa jauh sih manusia bisa mengenal Tuhan secara benar? Atau, bisakah Tuhan Yang Absolute itu dikenali oleh manusia yang relatif serba terbatas ini? Apakah karna adanya banyak nama Tuhan berarti secara ontologis juga terdapat banyak Tuhan? Apakah ada kesamaan antara Tuhanbyang di puja oleh orang Yahudi, Nasrani, Islam,dan pemeluk agama lain? Demikianlah beberapa ppertanyaan yang bisa di perpanjang lagi.
To be continue...
Komentar
Posting Komentar